Rembang, Rembangnews.com – Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Rembang kini tengah melakukan revisi Detail Engineering Design (DED) pembangunan Pasar Rembang.
Hal itu dilakukan usai ada rekomendasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perdagangan, terutama terkait jumlah kios, los, dan area plataran agar seluruh pedagang tetap memperoleh tempat berdagang.
Kepala Dindagkop UKM Kabupaten Rembang, Mahfudz mengatakan bahwa perubahan utama di DED yaitu ada penyesuaian jumlah lantai bangunan hingga ukuran kios dan los.
Awalnya, pasar akan dibuat menjadi tiga lantai, namun kini disesuaikan menjadi dua lantai sesuai arahan pemerintah pusat.
“Kita mengikuti arahan dan rekomendasi dari Kementerian PU dan Kementerian Perdagangan sehingga penyesuaian-penyesuaian sebagaimana arahan harus kita laksanakan. Dengan segala konsekuensinya tentu. Nanti akan ditata lagi agar bisa mengakomodir seluruh pedagang itu, termasuk penataan zonasi. Sesuai arahan Kementerian PU, pedagang basah nanti di lantai satu,” jelasnya.
Jumlah pedagang di Pasar Rembang sendiri mencapai 2.088 pedagang, terdiri dari pedagang kios, los, maupun plataran. Mereka diharapkan terakomodir dalam pembangunan pasar yang baru.
“Yang awalnya tiga lantai jadi dua lantai, otomatis ada pengurangan. Yang semula untuk los 2×2 kita kurangi menjadi ada yang 1,5×2, ada yang 1,5×1,5, untuk kios tetap 3×4 dan plataran 1×1,5 atau 1×2. Makanya ini nanti kita cukupkan agar semua pedagang mendapatkan tempat,” paparnya.
Rencananya, pedagang ternak hidup seperti ayam dan unggas lainnya akan ditempatkan di Pasar Hewan Rembang yang berada di sebelah barat pasar utama. Penataan ini dilakukan untuk memisahkan zona pedagang hewan hidup dari area jual-beli bahan pangan lainnya, sehingga lebih tertib dan higienis.
“Setelah relokasi di pasar hewan nanti, khusus pedagang ternak hidup akan tetap menempati pasar hewan. Karena jumlahnya juga banyak, jika tidak bisa ditampung di pasar baru, kita siapkan di bekas lokasi relokasi,” paparnya.
Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan pasar diperkirakan tetap berada di kisaran Rp100 miliar. Sementara pada DED awal, kebutuhan anggaran mencapai Rp126 miliar.
“Nanti tetap ada pengurangan kebutuhan anggaran karena yang awalnya tiga lantai menjadi dua lantai. Tapi tetap di sekitaran Rp100 miliaran,” jelasnya. (*)









