Rembangnews.com – Salah satu saksi tragedi maut Kanjuruhan, Muhammad Reko Septiyan (19) menceritakan kejadian mencekam yang terjadi pada 1 Oktober malam lalu di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Hal ini disampaikan oleh Faisol, ayah dari Reko itu sendiri, Reko pada saat itu terjebak di tribun bersama dengan teman-temannya yang lain.
Dalam situasi berbahaya tersebut, pertandingan antara tim yang berjuluk Singo Edan dan tim dengan logo ikan hiu dan buaya itu terlesai kemudian ada situasi berbahaya dimana polisi menembakkan gas air mata secara langsung ke arah tribun tempat anaknya dan teman-temannya berada.
“Menurut cerita teman-teman anak saya, saat kerusuhan terjadi polisi menembakkan beberapa kali gas air mata. Salah satunya ke tribun 12, tempat anak saya menonton pertandingan,” tutur Faisol, dikutip dari Detik News, pada Minggu (2/10). (*)
Artikel ini telah tayang di Detik News dengan judul,, “Cerita Mencekam Tribun 12 Kanjuruhan saat Ditembak Gas Air Mata”













