Bahaya Gas Air Mata, Ternyata Ini Dampaknya

Rembangnews.com – Gas air mata saat ini tengah menjadi sorotan, sebenarnya apakah bahaya dan dampak dari gas tersebut terhadap tubuh manusia? Penggunaan gas air mata oleh polisi saat mengendalikan massa di Stadion Kanjuruhan, Malang, menjadi topic hangat yang dibicarakan oleh masyarakat Indonesia maupun fans sepak bola seluruh dunia. Pasalnya, tembakan gas tersebut ke arah tribune menjadi salah satu penyebab ratusan orang meninggal. Kepanikan akibat tembakan gas membuat para suporter berebut keluar stadion hingga berdesak – desakan, saling himpit, terinjak -injak, dan sesak napas.

Lantas, apa dampak yang terjadi pada tubuh seseorang jika terkena gas air mata?

 

Gas Air Mata

 

  1. Apa Itu Gas Air Mata?

Gas air mata adalah senyawa kimia yang untuk sementara dapat membuat orang kehilangan kemampuannya melihat, menyebabkan iritasi pada mata, mulut, gangguan kesehatan tenggorokan, paru – paru, dan kulit. Terdapat 3 jenis gas air mata yang sering digunakan saat ini. Berikut adalah penjelasan dampak dari masing-masing jenis terhadap mata:

Chloroacetophenone (CN) adalah kandungan gas air mata yang berbentuk serbuk atau bubuk. Bubuk tersebut berperan sebagai partikel kecil yang dapat masuk ke dalam mata. Biasanya ada keluhan mata ketika terkena ledakan dalam jarak yang dekat sehingga membuat serbuk-serbuk tersebut dapat masuk melukai mata. Beberapa hal yang dapat terjadi adalah bengkaknya konjungtiva, lapisan kornea yang iritasi, gangguan penglihatan dan lapisan kornea menjadi keruh.

Baca Juga :   Kejadian Maut Kanjuruhan, Penggunaan Gas Air Mata Jadi Sorotan

O-chlorobenzylidene malononitrile (CS) merupakan senyawa yang juga berbentuk serbuk atau bubuk yang lebih aman dari CN. Senyawa tersebut mudah menguap menjadi bentuk gas. Dalam konsentrasi yang sama, CN mengakibatkan kekeruhan kornea dan CS mengakibatkan radang konjungtiva sementara.

Oleoresin capsicum (OC) atau semprotan merica juga termasuk dalam kandungan gas tersebut. Zat ini sangat mengiritasi dan kurang aman bagi mata. Terpapar oleh semprotan merica ini dapat menyebabkan rusaknya jaringan di mata, mata menjadi kurang sensitif, mata bengkak, dan terbentuknya jaringan atau pembuluh darah baru di lapisan kornea yang seharusnya jernih.

Gas air mata pada awalnya berkembang sebagai senjata kimia untuk penggunaan militer. Namun sekarang dilarang dan lebih sering digunakan untuk membubarkan massa atau menghentikan demonstrasi.

Mengingat dampak paparannya untuk kesehatan, penggunaan gas ini memiliki aturan khusus. Termasuk aturan menembakkan gas dari jarak jauh, penggunaan khusus untuk luar ruangan, dan penggunaan campuran bahan kimia dengan konsentrasi serendah mungkin.

Baca Juga :   8 Tipe Kepribadian Ekstrovert MBTI

 

  1. Dampak

Tingkat keparahan gejala dan dampaknya terhadap kesehatan akan bergantung pada lokasi penembakan gas. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai apa saja efek gas air mata pada tubuh yang perlu Anda ketahui:

  • Gangguan pada mata

Sesaat setelah terpapar, dampaknya bisa membuat mata berair, gatal, panas seperti terbakar, tidak bisa melihat untuk sementara, pandangan kabur.

  • Gangguan pernapasan

Efek gas tersebut juga bisa menimbulkan iritasi pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Saat menghirup kabut gas ini, orang bisa tersedak, hidung dan tenggorokan terasa panas dan gatal, sesak napas, batuk-batuk, mual dan muntah, atau diare.

Orang dengan riwayat gangguan pernapasan berisiko mengalami gagal napas.

  • Gangguan pada kulit

Paparan pada area kulit yang terbuka bisa menyebabkan iritasi dan rasa sakit.

  • Gangguan kesehatan mental

Dampaknya tidak hanya pada kesehatan fisik, tapi juga bisa memengaruhi kesehatan mental. Beberapa orang yang terkena paparan dalam situasi penuh tekanan atau berulang bisa mengalami gangguan stres pasca-trauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD).

Saat mengingat atau mengalami peristiwa traumatis ini, orang tersebut detak jantung dan tekanan darahnya bisa melonjak. Kondisi ini bisa berbahaya pada orang yang punya riwayat penyakit jantung karena memicu serangan jantung.

Baca Juga :   Alasan Kenapa Korban KDRT Sulit Meninggalkan Pelaku

Efek dalam jangka panjang akan menyebabkan seseorang mengalami kebutaan, cacat permanen, gagal nafas hingga luka bakar. Efek jangka panjang ini jika tidak mendapatkan penanganan dengan segera dapat berlanjut ke arah yang parah.

Penderita dapat mengalami kerusakan otak, masalah pernafasan, masalah mental, kerusakan kulit, salah satu anggota tubuh harus teramputasi hingga yang paling parah adalah kematian. Jika lebih dari 20 menit dan Anda masih merasakan iritasi, kemerahan dan berbagai efek sebaiknya segera mendapatkan penanganan dengan dokter.

 

  1. Cara Penanganan

Jika terpapar gas air mata, penanganannya adalah menjauhi tempat yang masih terkontaminasi dan mencari tempat dengan udara yang tidak terpapar. Biasanya dalam 45 menit, gejala akan membaik dengan sendirinya.

Jika gas tersebut dilepaskan di luar ruangan, menjauhlah dari area di mana gas dilepaskan. Hindari awan tebal dari uap gas air mata. Begitu pun jika pelepasan gas dilakukan di dalam ruangan, segera cari jalan keluar dari gedung. Bila Anda berada di dekat pelepasan, temukan tempat berlindung di dalam gedung untuk menghindari terkena bahan kimia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *