Rembang, Rembangnews.com – Kondisi masyarakat yang tinggal di rumah tak layak huni menjadi perhatian Bupati Rembang, Harno.
Selama ini bantuan RTLH hanya bisa diberikan kepada masyarakat yang memiliki tanah. Sehingga nasib mereka yang tak memiliki tanah menjadi perhatian.
Oleh karena itu pihaknya mengupayakan agar bantuan RTLH bisa menyasar mereka yang tak memiliki tanah. Ia menegaskan bahwa bantuan RTLH yang diusulkan bukan berupa perbaikan rumah permanen, melainkan pembangunan rumah berbahan kayu yang layak huni.
“RTLH ini, yang tidak punya tanah selama ini tidak bisa mendapat bantuan. Maka pemikiran saya, masyarakat yang tidak punya tanah bisa mendapat bantuan RTLH dengan cara dibuatkan rumah kayu cagak Kalimantan yang kuat. Yang penting punya rumah, bisa tidur nyaman,” jelasnya.
Bupati Harno memahami bahwa sesuai regulasi yang berlaku, bantuan RTLH hanya diberikan jika rumah berdiri di atas tanah milik pribadi atau tanah desa dengan surat keterangan.
Oleh karena itu, ia meminta Kepala Bagian Hukum Setda Rembang merancang regulasi baru agar kebijakan ini dapat direalisasikan tanpa melanggar aturan yang ada.
“Sehingga masyarakat yang benar-benar sangat membutuhkan dan tidak punya tanah, bagaimanapun caranya, bisa mendapat rumah, meskipun hanya rumah kayu,” jelasnya.
Pemilihan rumah berbahan kayu dalam program ini karena rumah jenis tersebut memiliki fleksibilitas lebih dibanding bangunan permanen. Jika sewaktu-waktu diperlukan perpindahan lokasi, rumah dapat diangkat secara bergotong-royong tanpa perlu dibongkar.
“Suatu saat dipindah, dipikul seperti zaman dahulu, kan bisa. Pindah ke sana, pindah ke sini,” tutupnya. (*)
