Bupati Hafidz Apresiasi Warga yang Lestarikan Budaya Pathol Sarang

Rembang, Rembangnews.com – Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz mengapresiasi para warga Sarang yang selama ini tetap melestarikan budaya Pathol Sarang.

Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri gelaran tradisi tersebut di tepi pantai Desa Karangmangu Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang.

“Kulo matursuwun sanget wong Sarang (saya terimakasih banyak orang sarang) peduli budaya tradisi pathol. Kulo jaman teng mriki angger taun nonton pathol (saya waktu di sini (mondok-red) tiap tahun nonton pathol, niki kulo teruske (ini saya lanjutkan). Selaku bupati supoyo pak inggi (kades karangmangu-red) nganakno pathol (menggelar tradisi pathol),” ujarnya.

Pathol Sarang sendiri merupakan tradisi unik di wilayah pesisir pantai khususnya di wilayah Sarang. Pathol juga mirip gulat atau olahraga tradisional Sumo dari Jepang.

Baca Juga :   Dintanpan Masih Tunggu Tambahan Vaksin LSD dari Provinsi

Pertandingan ini biasa diikuti oleh warga yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, partisipan acara ini meluas.

Ketua Pathol Sarang, Yanto mengungkapkan bahwa Pathol Sarang awalnya digunakan untuk mencari prajurit pada zaman kerajaan Majapahit. Karena Rembang terkenal dengan daerah pesisirnya, maka mayoritas peserta Pathol diikuti oleh para nelayan.

“Pathol itu untuk mencari prajurit, lalu lama kelamaan, saat penjajahan itu digunakan untuk adu domba. Dari daerah satu dengan daerah lain dijadikan satu untuk diadu. Kemudian pada saat merdeka, itu digunakan untuk ajang perjudian,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu peserta pathol Sarang, Khoirul Amin mengaku sudah mengikuti pertandingan tersebut sejak ia masih kecil.

Baca Juga :   3.500 Tanaman Tabebuya Rosea Telah Menghiasi Kota Rembang

“Ini untuk menjalankan tradisi turun temurun sejak zaman nenek moyang kita sudah ada Pathol. Jadi jangan sampai kita memusnahkan lah istilahnya,” ujarnya.

Kepala Desa Karangmangu, Jumali menyampaikan Pathol Sarang merupakan bagian dari olahraga tradisional. Dan gelaran Pathol Sarang setiap tahun saat momentum sedekah laut merupakan bagian upaya dari pelestarian budaya.

“Dari desa maupun kecamatan selalu menyelenggarakan dengan marak seperti saat ini,” imbuhnya.

Acara ini pun berhasil menarik minat masyarakat, sebab banyak orang dari luar Sarang dan luar Kabupaten Rembang yang tertarik mengikuti pertandingan.

Pertandiangan akan digelar di atas arena berukuran 10 x 10 meter beralaskan pasir.

“Alhamdulillah untuk yang sudah berjalan ini ada yang dari Jombang Jawa Timur, ada yang dari Pati Jawa Tengah, ada yang dari Tuban. Intinya sejak dari dulu itu semua yang ada di daerah pesisir, maupun yang dari jauh hingga yang dekat, semua tahu dan ingin menikmatinya,” bebernya.

Baca Juga :   Dinperinaker Rembang Gelar Turnamen Futsal untuk Peringati Hari Buruh Sedunia

Bahkan pihak desa selalu menganggarkan setiap tahunnya untuk eksistensi pagelaran Pathol Sarang.

“Pemerintah Desa Karangmangu setiap tahun menganggarkan untuk warisan budaya ini agar terus dilestarikan,” imbuhnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *